Nama Babtis
Spiritualitas dari santo-santa yang dipilih dapat menjadi pengingat dan penyemangat bagi orang yang memakai namanya. Misalnya nama Maria, karena ingin menjadi orang beriman sempurna dan setia. Dapat juga memilih nama Fransiskus Asisi karena terpikat pada semangat murah hati dan pelayanannya.
- Berdasarkan tanggal/bulan kelahiran atau tanggal pembaptisan dilaksanakan. Misalnya untuk yang lahir dibulan Agustus dapat memilih Agustinus, atau yang dibaptis bulan Desember menjelang hari raya Natal mempergunakan nama baptis Natalia.
- Dipilih nama orang kudus sebagai pelindung profesi calon bersangkutan atau nama orang kudus yang berprofesi sama dengan calon yang bersangkutan. Misalnya untuk yang bekerja atau memiliki usaha perkayuan, meubel, furnitur dapat mempergunakan nama baptis Yosep / Yusuf (ayah duniawi Yesus, seorang tukang kayu)
- Dipilih nama orang kudus yang semangat, spiritualitas dan karyanya menjadi inspirasi dan sumber semangat calon baptis yang bersangkutan. Misalnya bila yang memiliki spiritualitas hidup sederhana yang mendalam dapat memilih nama St. Theresia Lisieux, atau yang punya semangat sosial untuk berbagi kepada sesama dapat memilih nama St. Fransiskus Asisi
Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK) kanon 855 dituliskan, “Orangtua, walibaptis, dan pastor paroki hendaknya menjaga agar jangan memberikan nama yang asing dari napas kristiani.” Berdasarkan kanon ini, maka aturan pemakaian nama baptis adalah untuk memberikan makna kristiani, bukan aturan lain. Dalam bahasa Inggris, nama ini disebut Christian Name (Nama Kristiani).
Ada kebebasan dalam memilih nama baptis, tetapi tetap diusahakan adanya kesesuaian makna kristiani. Dalam buku Puji Syukur, dapat ditemui nama-nama santo-santa yang bisa dipakai, demikian juga pada situs-situs resmi Gereja-Gereja paroki atau Gereja Katolik. Sebelum memilih, pastikan bahwa nama dan artinya Anda kehendaki dan baik, bukan karena keren, kebarat-baratan, atau unik saja.
Pertanyaan : Mengapa saat menerima Sakramen Krisma, kita diminta untuk memilih lagi nama Krisma dari santo-santa? Mengapa tidak memakai nama santo-santa yang sudah menjadi nama kita saja?
Nama Krisma
Didalam sakramen Krisma, kita menerima “Kepenuhan Roh Kudus” sehingga kita dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam Gereja. bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah menerima Roh Kudus tetapi mereka baru ‘aktif’ sesudah Pantekosta. Demikian juga halnya dengan kita karena sebenarnya Roh Kuduspun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal (lebih Jelasnya lihat tentang Sakramen Babtis). Itulah disebutkan bahwa Sakramen Babtis adalah Sakramen Paska dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta.
Saran Memilih Nama Baptis/Krisma
Refrensi : imankatolik, hidupkatolik, indocell